Rabu, 24 Maret 2010

Menumbuhkan sikap positif dan motorik kasar
pada anak usia tiga tahun

Pada sebuah acara seminar kecil tentang cara mendidik anak, seorang pembicara bertanya kepada peserta seminar.”Menurut Anda mulai usia berapa seorang anak menunjukkan kerajinan??” Beberapa dari kami menebak saja.Ada yang menjawab lima tahun. ..duabelas tahun....tujuh tahun....remaja...tapi tidak ada satupun jawaban yang benar. Karena tidak ada yang berhasil menjawab dengan benar, sang pembicara akhirnya memberitahu. Ternyata jawaban yang benar adalah tiga tahun. Pada usia tiga tahun seorang anak mulai menunjukkan kerajinannya.
“Coba bandingkan anak usia tiga tahun dengan usia anak di atasnya...” Biasanya anak-anak yang lebih tua mulai menolak bila diminta untuk melakukan sesuatu, mengembalikan mainannya ke tempatnya misalnya. Sedangkan anak usia tiga tahun, sedang rajin-rajinnya bila dimintai tolong. Bahkan tanpa disuruh sekalipun mereka suka meniru pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh orang dewasa. Kalau ayahnya suka mencuci motor atau mobil seorang anak laki-laki biasanya ikut-ikutan melakukan hal sama. Mencuci sepedanya misalnya. Mau menyapu atau mengepel rumah seperti ibunya.
Oleh karena itu pada usia ini sebaiknya orangtua memanfaatkan kesempatan untuk menanamkan tanggungjawab, kemandirian dan sikap rajin pada anak. Banyak orangtua yang justru melarang anaknya untuk memegang ini dan itu, melakukan ini dan itu, tanpa mengarahkan dan memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi. Akhirnya anak menjadi tidak berkembang dengan optimal. Jangan sampai sikap protektif kita sebagai orangtua menghambat pertumbuhan anak.Beri anak kesempatan untuk melakukan tugas-tugas kecil yang sesuai dengan kemampuannya. Contohnya: merapikan mainannya sendiri, makan dan minum sendiri, memakai bajunya sendiri, dimintai tolong mengambil benda yang bisa dengan mudah diambilnya. Pokoknya tugas-tugas yang mampu dia lakukan. Arahkan untuk melakukan tugas-tugas itu dengan benar, bila anak keliru melakukannya. Beri penjelasan kepada anak fungsi dari setiap aktifitas. Aktifitas menyapu misalnya “ Ade ayo kita sapu rumah kita supaya rumah kita jadi rapi dan bersih” Kalaupun hasil yang anak kita kerjakan tidak sesuai dengan harapan kita,makan sendiri misalnya, makanannya bertumpahan kemana-mana. Jangan langsung marah-marah dan menyuapi anak, tapi teruslah memberinya kesempatan kepadanya setelah selesai makan minta anak atau bersama-sama memungut atau membersihkan tumpahan makanannya. Bila mau mengantisipasi supaya tidak terlalu berserakan kemana-mana, tempat duduk anak dan makanannya dialasi dengan koran.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah berilah pujian kepada anak bila melakukan aktifitas dengan baik (walaupun tidak sempurna). Pujian yang kita berikan akan menjadi pendukung bagi anak untuk melakukan yang baik.
Pada usia ini gerakan motorik kasar pada anak juga mengalami kemajuan yang baik sekali, sehingga dengan memberi anak kesempatan untuk banyak bergerak dan melakukan aktifitas yang bermanfaat, perkembangan motorik kasarnya akan lebih maksimal perkembangannya.
Jadi selain sikap positif anak (tanggungjawab, kemandirian dan rajin) akan berkembang, motorik kasarnya (yang melibatkan gerakan seperti berjalan, melompat, berputar, berlari ,dll) juga akan maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar